Tiket Pesawat "Sembilan pesawat ini tidak tertahan sekaligus di tempat dan dalam waktu yang sama. Akan tetapi, pesawat tersebut berputar-putar dalam jarak waktu dan lokasi yang berbeda-beda," kata Nainggolan. Begitu mengetahui tak berfungsinya radar tersebut, kata Nainggolan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan seluruh bandara asal keberangkatan pesawat yang tujuan ke Jakarta. Langkah itu dilakukan agar pihak bandara asal kedatangan tersebut menunda untuk sementara waktu keberangkatan pesawat dari bandara tersebut. Akan tetapi, lanjut Nainggolan, sembilan pesawat tersebut sudah terlanjur lepas landas. "Setelah mengetahui sembilan pesawat itu sudah lepas landas dari bandara asal keberangkatan, kami langsung berkoordinasi dengan para pilot. Kami sempat menawarkan pilihan apakah mereka akan mendarat darurat ke bandara terdekat atau balik ke bandara asal. Namun, para pilot itu memutuskan tetap melanjutkan perjalanan ke Soekarno-Hatta," kata Nainggolan. Akibat tidak berfungsinya radar itu, kata Nainggolan, sebanyak 15 pesawat dari sejumlah maskapai penerbangan terpaksa tertunda lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. "Maksimal penundaan jam keberangkatan dari pesawat yang lepas landas maksimal 20 menit," kata Nainggolan. Kerusakan sistem radar Bandara Soekarno-Hatta. Dikabarkan sembilan tidak bisa langsung mendarat di Bandara Soekarno-Hatta gara-gara system radar di Bandara Internasional tersebut mengalami gangguan pada Minggu 29 Agustus 2010. Gangguan pada radar itu juga menyebabkan 15 pesawat terbang tertunda lepas landas. Sebanyak sembilan pesawat terpaksa berputar-putar di udara akibat tak berfungsinya sistem radar lalu lintas selama 30 menit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Minggu (29/8/2010) pagi. Setiap pesawat rata-rata tertahan di udara selama lima sampai sepuluh menit. Akibat peristiwa yang terjadi pada pukul 09.04 sampai 09.31 itu juga, sekitar 15 pesawat terpaksa tertunda lepas landas. Deputi General Manager of Air Trafic Service (ATS) Operasional PT Angkasa Pura II Batara Nainggolan mengatakan itu kepada Kompas, Minggu sore. "Sembilan pesawat ini tidak tertahan sekaligus di tempat dan dalam waktu yang sama. Akan tetapi, pesawat tersebut berputar-putar dalam jarak waktu dan lokasi yang berbeda-beda," kata Nainggolan. Begitu mengetahui tak berfungsinya radar tersebut, kata Nainggolan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan seluruh bandara asal keberangkatan pesawat yang tujuan ke Jakarta. Langkah itu dilakukan agar pihak bandara asal kedatangan tersebut menunda untuk sementara waktu keberangkatan pesawat dari bandara tersebut. Akan tetapi, lanjut Nainggolan, sembilan pesawat tersebut sudah terlanjur lepas landas.
7 tahun yang lalu