Meskipun selalu ada resiko seperti yang tadi saya ceritakan jika berpromosi melalui jaringan Facebook, tapi hasil promosinya cukup bagus. Sebab pesan promosi yang terkirim akan diterima oleh seluruh anggota grup yang kita kelola. Apa lagi jika anggota grup sudah sangat banyak, akan semakin besar juga hasil promosinya. Lalu pilih yang mana? Saya lebih suka menjawab : pilih keduanya. Berpromosi online melalui blog dan jaringan Facebook. Kalau boleh, saya akan menggunakan lebih banyak media yang lain untuk berpromosi online. Bahkan saya malah sudah menggunakan blog foto flickr.com untuk berpromosi online. Contohnya bisa dilihat Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik? Tentu saja dengan mengeluarkan kemampuan terbaik yang kita miliki. Tapi masalahnya, apa kemampuan terbaik yang kita miliki itu? Kita menjadi bertanya pada diri kita sendiri, dan orang-orang bijak akan sangat menyarankan agar kita menjawabnya dengan sangat jujur. Jangan pernah memberikan jawaban yang mengada-ada. Walah...., koq saya jadi sok tahu begini ya. Tapi memang benar, hasil terbaik hanya bisa kita dapatkan dengan cara-cara yang jujur. Terserah, Anda mau setuju atau tidak. Saya jadi terinspirasi membuat tulisan yang sok jujur ini saat melihat beberapa foto dari polah tingkah para fotografer saat mereka sedang berusaha mendapatkan hasil gambar atau foto yang terbaik. Dari berusaha menggunakan peralatan fotografi yang tercanggih hingga melakukan pengambilan gambar dengan cara-cara yang sangat ekstrim atau sangat berbahaya, bahkan terkadang "nakal". Ada tiga foto yang saya sertakan pada posting ini. Untuk bisa menghasilkan ketiga foto seperti itu dibutuhkan naluri seorang fotografer. Seperti kemampuan melakukan gerak reflek seorang pemburu ketika tiba-tiba harus melepaskan tembakan ke arah sasarannya. Gerak reflek adalah sebuah kemampuan yang hanya bisa didapat dengan cara berlatih terus-menerus. Semakin baik kemampuan gerak reflek yang kita miliki, semakin besar kesempatan kita untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dalam bidang apa saja. Seorang tukang roti akan segera menyempurnakan campuran adonannya ketika dia merasakan sebagian besar pembelinya mendapati rasa manis yang berlebihan pada kue hasil buatannya. Seorang fotografer bisa dengan segera mengabadikan sebuah moment langka yang hanya terjadi dalam durasi sepersekian detik. Seorang pebisnis akan segera mengetahui apa yang dibutuhkan dan bisa dijual kepada orang-orang ketika dia menginjakan kakinya disuatu tempat. Itu semua hanya bisa dikerjakan atau dilakukan dengan naluri yang tajam dan gerak reflek. Dua kemampuan yang hanya bisa didapat dari praktek dan praktek. Jika hanya menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk mempelajari teori-teori tentang keberhasilan, orang lain sudah berjalan puluhan kilometer di depan kita.
7 tahun yang lalu