BOOKING TIKET PESAWAT

Terkenang

Terkenang. Info sangat penting tentang Terkenang. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Terkenang

Hari-hari pertama saat terpaksa harus sudah duduk di kelas dua, terasa biasa-biasa saja. Beberapa pelajaran yang hanya mengandalkan kemampuan membaca bisa dikuasai dengan baik. Tapi tidak dengan matematika. Si anak belum memiliki dasar yang cukup untuk menguasai matematika untuk anak-anak kelas dua sekolah dasar. Di kelas satu, terlebih pada catur wulan pertama, hanya diajarkan operasional pertambahan dan pengurangan. Tapi untuk mengerjakan perkalian susun, pembagian dengan metode paragapit, operasional matematika jam, dan soal-soal cerita, itu benar-benar menyulitkan dia. Tapi dia beruntung karena memiliki ibu yang dengan sabar mengajarkan cara-cara untuk menguasai semua itu. Dan itu berhasil. Dengan caranya sendiri, si ibu mengajarkan dasar-dasar pemahaman operasional matematika. Melampaui apa yang didapat si anak di sekolah. Efek dari belajar yang tidak didapat di kelasnya. Dan itu berlangsung setiap pagi. Di sebuah rumah di pinggiran kota Ampenan, pulau Lombok. Sebuah pulau yang bersebelahan dengan pulau Bali, pulau dewata yang tersohor ke seantero penjuru dunia itu. Selama bertahun-tahun juga si anak masih merasakan hal itu sebagai sebuah keajaiban. Seorang ibu yang hanya sempat mengenyam pendidikan di sekolah dasar dan jelas tidak mungkin bakal menjadi guru, ternyata telah menjadi guru matematika yang luar biasa baginya. Kini ibu dan anak itu telah terpisah oleh jarak yang beratus-ratus kilo meter jauhnya. Dan si anak sekarang hanya bisa menjadi orang yang biasa-biasa saja. Tidak menjelma menjadi seorang pejabat, tidak menjadi seorang tokoh masyarakat, tidak menjadi orang yang sukses di bidang materi dan sosial, dan hanya menjadi kuli di sebuah pelabuhan kecil yang terletak di sebuah pulau kecil juga. Tapi dia sangat merasa beruntung karena memiliki guru matematika yang ajaib itu. Si anak itu adalah saya, dan si ibu tadi adalah ibu saya. Hari ini beliau berulang tahun. Saat terbangun dari tidur tadi pagi, saya mendapati sebuah sms yang dikirimkan oleh adik di Lampung. "Mas, hari ini ibu ulang tahun. Jangan lupa untuk telepon ibu ya". Seperti tahun-tahun kemarin, sms itu pasti disebar juga pada saudara-saudara saya yang lain. Saya jadi tersenyum. Saya tidak pernah lupa pada ulang tahun beliau. Pada ponsel yang saya miliki, pengingat untuk hari itu sudah saya aktifkan. Untuk semua tahun, hingga suatu saat saya merasa harus mengganti ponsel lagi, pengingat hari ul-tah ibu akan selalu saya aktifkan. Setelah sarapan pagi, saya segera menelepon ibu. Beliau sedang membaca saat saya telepon. Kegiatan rutin yang selalu beliau lakukan selama bertahun-tahun. Terdengar suara tawa beliau, "mau kasih ucapan selamat ulang tahun untuk ibu ya". Dan saya pun jadi tertawa ngakak mendengar tebakan beliau itu. Ternyata sudah ada beberapa saudara saya yang sudah lebih dulu menelepon beliau tadi subuh. Wah…, ketinggalan nih. Jadi malu. Lalu kami ngobrol selama hampir satu setengah jam. Tentang banyak hal. Obrolan terpaksa diakhiri karena ada tetangga sebelah rumah ibu yang datang. Dan saya juga harus ke kantor untuk memeriksa kapal yang baru datang dan merapat di dermaga.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger