BOOKING TIKET PESAWAT

Permukaan ekor

Permukaan ekor. Info sangat penting tentang Permukaan ekor. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Permukaan ekor

lapisan data, termasuk: peta digital terintegrasi, citra FLIR, instrumen penerbangan primer, navigasi (TACAN, VOR, ILS, GPS, INS) dan status sistem. Panel pengaturan penerbangan Cockpit Management System (CMS) memungkinkan untuk memfungsikan autopilot, fungsi-fungsi yang akan mengambil pesawat dari penerbangan maju menjadi hover 50 tanpa interaksi pilot selain pemrograman sistem. Pesawat ini awalnya dirancang untuk memiliki tekanan pada kabin, tapi sayap berputar (untuk penyimpanan pada kapal pengangkut) tidak memungkinkan pembuatan kabin seperti itu. Akibatnya, pilot dan awak pesawat harus menggunakan masker oksigen saat berada di atas 10.000 kaki (3.000 m). Osprey menggunakan sistem On-Board Oxygen Generating System (OBOGS) yang memperkaya udara dengan menyaring oksigen. Nitrogen sisa ini kemudian diteruskan ke sel bahan bakar untuk mengisi gas inert menjadi bahan bakar JP-5. The Osprey dikembangkan dan dibangun oleh Bell Helicopter Textron dan Boeing Helicopter. Bell yang memproduksi dan mengintegrasikan sayap, nacelles, rotor, sistem drive, permukaan ekor, dan ramp belakang, serta mengintegrasikan mesin Rolls-Royce. Sedangkan Boeing yang memproduksi dan mengintegrasikan pesawat, kokpit, avionik, dan kontrol penerbangan. Pembuatannya dilakukan di beberapa lokasi yaitu Philadelphia, Pennsylvania, dan Amarillo, Texas. Perakitan dan pengiriman terjadi di Amarillo. Tim yang terdiri dari dua pabrikan pesawat ini dikenal sebagai Bell-Boeing. V-22 diproduksi untuk Korps Marinir Amerika Serikat, US Air Force dan Operasi Khusus Angkatan Laut AS. Korps Marinir Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 360 unit MV-22B untuk melakukan serangan tempur dan misi dukungan tempur. Komando Operasi Khusus Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki 50 unit CV-22 yang digunakan untuk kebutuhan penerbangan kecepatan tinggi dalam berbagai misi operasi khusus. US Navy memiliki 48 unit HV-22 untuk kebutuhan beberapa misi dukungan tempur. Kementerian Perhubungan meminta manajemen PT Merpati Nusantara Airlines untuk melakukan diversifikasi pelayanan untuk meningkatkan daya saing setelah hak eksklusifnya ditiadakan. "Misalnya Merpati bisa menjadi maskapai komuter," ujar Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Tri Sunopo kepada Tempo hari ini. Pada akhir September 2009 lalu, Deputi Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sahala Lumban Gaol menjelaskan, Merpati akan menjadi maskapai komuter yang akan melayani rute-rute pendek terutama di pulau-pulau terpencil mulai tahun 2012. Menurut Tri Sunopo, hak eksklusif yang diberikan kepada Merpati dulu dilakukan tidak secara resmi tertulis.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger