BOOKING TIKET PESAWAT

tambulapot

tambulapot. Info sangat penting tentang tambulapot. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai tambulapot

Banyak diantara kita yang suka memelihara tanaman dengan menggunakan pot sebagai wadah tanah media tanamnya. Biasanya yang jadi pilihan untuk ditanam dengan cara ini yaitu berbagai jenis bunga atau tanaman hias. Tapi ada juga yang memilih tanaman buah-buahan, dan yang paling popular adalah menggunakan pot untuk memelihara tanaman yang dibonsai. Apapun tanaman yang dipilih, minumnya teh sosro…, eh salah, wadah tanahnya menggunakan pot. Teknik bertanam dengan cara ini tentu saja berbeda dengan memelihara tanaman yang langsung ditanam di pekarangan atau kebun. Tanaman dalam pot lebih membutuhkan perawatan dan penanganan ekstra. Untuk mengoptimalkan pemeliharaan tanaman dalam pot yang Anda miliki, mungkin bisa didapat dengan cara-cara yang diuraikan dibawah ini.

Untuk memelihara tanaman dengan menggunakan pot, sebaiknya kita memperhatikan kualitas tanah yang akan digunakan. Misalnya media tanam (tanah) harus porus yang merupakan campuran sekam padi, pupuk kompos serta tanah. Perbandingan yang dianjurkan untuk campuran ketiga bahan tadi adalah 1 : 1 : 1. Misalnya Jika kita menggunakan tanah sebanyak 1 sekop, maka pupuk kompos dan sekam padinya masing-masing harus satu sekop juga. Bagi Anda yang tinggal di daerah yang jarang atau sulit untuk mendapatkan sekam padi, dapat diganti dengan sisa-sisa penggergajian kayu atau sisa-sisa pengetaman (penyerutan) kayu. Tanah yang akan digunakan sebaiknya bukan tanah liat. Gunakan kompos yang sudah matang, atau yang benar-benar sudah jadi kompos. Itu bias ditandai dengan melihat warnanya yang pada umumnya hitam atau coklat tua. Bau kompos yang sudah matangpun sudah berbeda dengan kompos yang baru dibuat (belum matang). Biasanya sudah tidak berbau seperti bahan aslinya (bau daun). Setelah ketiga bahan itu dicampur, periksalah dengan cara meremasnya. Jika tanah campuran itu hancur berderai saat diremas berarti campurannya sudah cukup baik.

Selanjutnya pada bagian bawah pot diberi busa stirofoam. Jika memungkinkan, lebih baik menggunakan sabut kelapa sebagai pengganti busa stirofoam. Pemberian lapisan ini bertujuan agar tanah dalam pot tidak menjadi padat atau cukup remah sehingga air tidak tergenang jika hujan, dan suplai oksigen ke akar tanaman cukup lancar. Sehingga akar tanaman leluasa untuk melakukan aktifitasnya.

Pada awal penanaman sebaiknya diberikan pupuk daun majemuk dengan kandungan Nitrogen yang tinggi (maksudnya agar tanaman cukup tumbuh besar terlebih dahulu sebelum berbuah). Jika sudah memasuki fase berbunga, rangsang tabulampot dengan memberikan pupuk daun dengan kandungan P tinggi. Hal ini juga harus dibarengi dengan pemberian unsur hara yang cukup pada media tanam, seperti memberikan NPK pada tanah (kandungan NPK bisa setara atau Pnya lebih tinggi). Penggunaan pupuk sebaiknya tidak satu merek. Berbagai merek dapat digunakan secara bergantian sehingga pupuk-pupuk tersebut dapat saling melengkapi untuk unsur mikronya. Jika tanah pada pot tampak mulai berkurang, tambahkan kompos yang sudah matang.

Setelah tanaman mulai besar, pilih 1 batang utama dan anda harus tega untuk memangkas cabang lain yang tidak diingini. Tanaman jangan terlalu rimbun sehingga cahaya matahari dapat menembus ke setiap pelosok daun. Daun yang terlalu rimbun juga bisa membuat sirkulasi udara menjadi terganggu. Ini akan meningkatkan kelembaban disekitar daun dan merupakan tempat yang nyaman untuk berbiaknya hama tanaman.

Memasuki fase berbunga, sekali lagi diperlukan "ketegaan" kita untuk melakukan seleksi. Perhatikan rasio / perbandingan jumlah daun dan bunga / buah nantinya. Jangan merasa sayang untuk membuang / menjarangkan buah jika terlihat berlebihan dibandingkan jumlah daunnya. Disarankan untuk membuang buah yang pertama terbentuk. Ini ada baiknya karena buah yang pertama terbentuk cenderung berkembang lebih pesat sehingga akan menghambat / mengurangi perkembangan bunga / buah berikutnya. Penjarangan buah yang terbentuk sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar makanan / energi tanaman tidak banyak terbuang. Buang buah yang terlihat terlalu banyak dalam satu tangkai (dompolan), kurang mulus, bengkok, dan lain-lain. Bungkus buah yang terbentuk untuk mencegah serangan lalat buah atau hama dan penyakit lainnya. Harap diingat penjarangan sebaiknya dilakukan, dengan tujuan agar mutu buah dapat meningkat dengan baik.

Setelah masa berbunga / berbuah lewat, lakukan pemotongan terhadap bekas tangkai, serta lakukan perawatan intensif dengan pemberian kompos / pupuk. Jika tidak hasilnya akan berakibat fatal. Tanaman Anda akan mogok berbuah dimusim berikutnya atau bahkan jadi merana dan lalu mati.

***Fatruzi

Bisnis Pulsa Elektronik, Pulsa Elektrik, www.pulsagram.com, Pulsagram


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger